Social Icons

Thursday, August 22, 2013

Resume K3 (Haidar Asyraffauzan)

K3 adalah kritis, kreatif, dan konstruktif. Dalam pandangan saya, kritis berarti kita harus berpikir secara kritis. Berpikir Kritis adalah ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya. Maksudnya adalah kita tidak mudah percaya dan harus berpikir dari sudut pandang yang berbeda-beda dan juga kita harus pandai-pandai dan memikirkan secara matang-matang yang akan kita hadapi. Dari definisi di atas kita mungkin dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya memang penting sifat kritis dalam diri seseorang, kita akan membahas tentang 3 arti sikap yang tadi saya beritahu, tidak mudah percaya menurut saya rasa tidak mudah percaya adalah hal yang sangat penting bukan berarti kita juga harus tidak percaya setiap apa yang orang bicarakan, disini pengertian dari tidak mudah percayanya itu adalah supaya kita tidak mudah tertipu oleh omongan orang, banyak orang yang terkena doktrin, kenapa kita bisa terkena doktrin? Itu semua karena sifat kita kurang kritis, kita tidak melakukan komunikasi 2 arah kita selalu mendengarkan dan mengikuti apa kata orang sebab itu lah kita masih mudah untuk terkena doktrin. Jika sikap kita tidak mudah percaya makan kita akan menanyakan terus – menerus agar kita mengetahui apa yang sebenarnya dan apa kita harus mengikuti mereka atau tidak kita terus menerus melakukan komunikasi secara 2 arah, jika kita melakukan hal itu kita pasti akan terjauh dari doktrin. Memang sikap kritis itu bisa memacu konflik,keributan, dan kesalah pahaman tetapi itu semua bukan untuk bermaksud menimbulkan keributan. Sikap kritis itu memang penting tetapi kita juga harus menunjukan sikap kritis yang baik dan tidak memakai emosi. Jadi selama kita mengkritis itu bisa membuat yang di kritis itu menanggapi kritikan kita dengan baik.
Sedangkan kreatif adalah cara kita berpikir tidak sama dengan pikiran orang lain dan juga tidak plagiat. Tetapi pola pikir kita juga harus logis dan realistis. Orang yang mempunyai kreatifitas yang tinggi itu cenderung memiliki ciri-ciri : fleksibel, tidak konvensional, eksentrik (aneh), bersemangat, bebas, berpusat pada diri sendiri, bekerja keras, berdedikasi dan inteligen. Orang yang berpikir kreatif, disamping untuk memenuhi kebeutuhannya, juga berpikir untuk memperbaharui sesuatu yang sudah kolot menjadi yang lebih baru, tetapi ada juga karena memang lahir dari sebuah ide untuk diterjemahkan dalam realitas sebagai salah satu eksistensinya menjadi makhluk atau sebagai mandataris Tuhan di muka bumi ini.  Ada juga yang disebut berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah berpikir untuk membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa dan tidak semu. Dengan kata lain, berpikir kreatif adalah sebuah penyusunan yang matang yang memiliki tujuan yang dapat membuat sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Kreativitas dengan bentuk berpikir kreatif akan memudahkan hidup dan kehidupan ini selalu memiliki jalan yang solutif dalam proses pemecahan masalah, sehingga tidak heran kalau kemudian banyak orang yang sukses, baik secara materi, kepribadian, knowledge dengan mencoba menggunakan pikiran-pikiran kreatif yang cemerlang. Dengan demikian orang kreatif akan selalu mencari dan menemukan ide untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang sukses dalam hidupnya biasanya mampu berpikir kreatif, dan imajinatif. Dia mampu menciptakan hal-hal baru dari kekuatan imajinasinya. Berpikir kreatif dan imajinatif adalah kemampuan seseorang untuk mengasah kekuatan kreatif dan imajinatifnya dalam menciptakan hal-hal baru. Tak salah bila orang yang berpikir kreatif selalu diikuti dengan kemampuan imajinatif.
 Lalu konstruktif yaitu kita harus dapat membangun suatu hal dengan cara kita sendiri yang baik dan benar juga dapat memberikan solusi yg baik dan bersifat membangun. Kebalikan dari konstruktif adalah destruktif. Orang dengan pola pikir konstruktif akan berupaya untuk mengambil semua hal yang baik semaksimal mungkin dari pelaksanaan kegiatan yang jelek sekalipun. Toh ada banyak hal positif yang bisa bermanfaat dari kegiatan sejelek apapun. Saya perhatikan, ternyata yang berpikir destruktif tidak banyak berbuat untuk menghasilkan output kegiatan yang lebih baik dibandingkan dengan yang selalu dia komentari.
Sementara beberapa rekan saya yang berpikiran konstruktif, selalu dapat menerima manfaat dan jeli memanfaatkan peluang untuk memaksimalkan outcome dari kegiatan yang konsep nya tidak tepat sasaran sekalipun. Selalu ada manfaat yang bisa kita ambil, selalu ada hasil yang bisa dipergunakan, selalu ada kesempatan untuk belajar dan meningkatkan kapasitas kita dari suatu pekerjaan.

Jadi, berpikir konstruktif, disamping membuat pikiran dan hati kita tidak lelah hanya untuk selalu mencari-cari kejelekan, juga akan mampu memaksimalkan nilai manfaat dari sebuat kegiatan. Dari yang tadinya kurang bermanfaat, bisa jadi sangat bermanfaat kalau kita coba pendekatan pola pikir konstruktif.

orang dengan pola pikir destruktif akan berupaya untuk memandang negatif segala sesuatu hal tanpa mencoba berpikir secara positif apa yang mempunya nilai manfaat.

Sebenarnya masih banyak sekali yang bisa didefinisikan dari ketiga kata tersebut tapi pola pikir saya masih belum terorganisir secara sempurna. Yah namanya juga manusia biasa..

HAIDAR ASYRAFFAUZAN
16313045

No comments:

Post a Comment