K3 adalah kritis, kreatif, dan konstruktif.
Dalam pandangan saya, kritis berarti kita harus berpikir secara kritis. Berpikir
Kritis adalah ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita
sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu
pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya. Maksudnya
adalah kita tidak mudah percaya dan harus berpikir dari sudut pandang yang
berbeda-beda dan juga kita harus pandai-pandai dan memikirkan secara
matang-matang yang akan kita hadapi. Dari definisi di atas kita mungkin
dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya memang penting sifat kritis dalam diri
seseorang, kita akan membahas tentang 3 arti sikap yang tadi saya
beritahu, tidak mudah percaya menurut saya rasa tidak mudah percaya
adalah hal yang sangat penting bukan berarti kita juga harus tidak percaya
setiap apa yang orang bicarakan, disini pengertian dari tidak mudah percayanya
itu adalah supaya kita tidak mudah tertipu oleh omongan orang, banyak orang
yang terkena doktrin, kenapa kita bisa terkena doktrin? Itu semua karena sifat
kita kurang kritis, kita tidak melakukan komunikasi 2 arah kita selalu
mendengarkan dan mengikuti apa kata orang sebab itu lah kita masih mudah untuk
terkena doktrin. Jika sikap kita tidak mudah percaya makan kita akan
menanyakan terus – menerus agar kita mengetahui apa yang sebenarnya dan apa kita
harus mengikuti mereka atau tidak kita terus menerus melakukan komunikasi
secara 2 arah, jika kita melakukan hal itu kita pasti akan terjauh dari
doktrin. Memang sikap kritis itu bisa memacu konflik,keributan, dan
kesalah pahaman tetapi itu semua bukan untuk bermaksud menimbulkan keributan.
Sikap kritis itu memang penting tetapi kita juga harus menunjukan sikap kritis
yang baik dan tidak memakai emosi. Jadi selama kita mengkritis itu bisa membuat
yang di kritis itu menanggapi kritikan kita dengan baik.
Sedangkan
kreatif adalah cara kita berpikir tidak sama dengan pikiran orang lain dan juga
tidak plagiat. Tetapi pola pikir kita juga harus logis dan realistis. Orang
yang mempunyai kreatifitas yang tinggi itu cenderung memiliki ciri-ciri :
fleksibel, tidak konvensional, eksentrik (aneh), bersemangat, bebas, berpusat
pada diri sendiri, bekerja keras, berdedikasi dan inteligen. Orang yang
berpikir kreatif, disamping untuk memenuhi kebeutuhannya, juga berpikir untuk
memperbaharui sesuatu yang sudah kolot menjadi yang lebih baru, tetapi ada juga
karena memang lahir dari sebuah ide untuk diterjemahkan dalam realitas sebagai
salah satu eksistensinya menjadi makhluk atau sebagai mandataris Tuhan di muka
bumi ini. Ada juga yang disebut berpikir kreatif. Berpikir kreatif
adalah berpikir untuk membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa dan tidak
semu. Dengan kata lain, berpikir kreatif adalah sebuah penyusunan yang matang
yang memiliki tujuan yang dapat membuat sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Kreativitas dengan bentuk berpikir kreatif akan
memudahkan hidup dan kehidupan ini selalu memiliki jalan yang solutif dalam
proses pemecahan masalah, sehingga tidak heran kalau kemudian banyak orang yang
sukses, baik secara materi, kepribadian, knowledge dengan mencoba menggunakan
pikiran-pikiran kreatif yang cemerlang. Dengan demikian orang kreatif akan
selalu mencari dan menemukan ide untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Orang yang sukses dalam hidupnya biasanya mampu berpikir kreatif,
dan imajinatif. Dia mampu menciptakan hal-hal baru dari kekuatan imajinasinya.
Berpikir kreatif dan imajinatif adalah kemampuan seseorang untuk mengasah
kekuatan kreatif dan imajinatifnya dalam menciptakan hal-hal baru. Tak salah
bila orang yang berpikir kreatif selalu diikuti dengan kemampuan imajinatif.
Lalu konstruktif yaitu kita harus dapat
membangun suatu hal dengan cara kita sendiri yang baik dan benar juga dapat
memberikan solusi yg baik dan bersifat membangun. Kebalikan dari
konstruktif adalah destruktif. Orang dengan pola pikir konstruktif akan
berupaya untuk mengambil semua hal yang baik semaksimal mungkin dari
pelaksanaan kegiatan yang jelek sekalipun. Toh ada banyak hal positif yang bisa
bermanfaat dari kegiatan sejelek apapun. Saya perhatikan, ternyata yang
berpikir destruktif tidak banyak berbuat untuk menghasilkan output kegiatan
yang lebih baik dibandingkan dengan yang selalu dia komentari.
Sementara beberapa rekan saya yang berpikiran
konstruktif, selalu dapat menerima manfaat dan jeli memanfaatkan peluang untuk
memaksimalkan outcome dari kegiatan yang konsep nya tidak tepat sasaran
sekalipun. Selalu ada manfaat yang bisa kita ambil, selalu ada hasil yang bisa
dipergunakan, selalu ada kesempatan untuk belajar dan meningkatkan kapasitas
kita dari suatu pekerjaan.
Jadi, berpikir konstruktif, disamping membuat
pikiran dan hati kita tidak lelah hanya untuk selalu mencari-cari kejelekan,
juga akan mampu memaksimalkan nilai manfaat dari sebuat kegiatan. Dari yang
tadinya kurang bermanfaat, bisa jadi sangat bermanfaat kalau kita coba
pendekatan pola pikir konstruktif.
orang dengan pola pikir destruktif akan berupaya
untuk memandang negatif segala sesuatu hal tanpa mencoba berpikir secara
positif apa yang mempunya nilai manfaat.
No comments:
Post a Comment