Social Icons

Friday, August 23, 2013

Resume 23 Agustus 2013 (Dessi A. E. B. Ginting)

Resume Kegiatan tanggal 23 Agustus 2013
Pagi ini kami berkumpul pukul pada 5.50 seperti biasa di lapangan Perpustakaan utama untuk dimobilisasi ke Saraga. Di sana kami disambut oleh kakak-kakak mc, dan kemudian oleh panitia oskm. Awalnya kami diceramahi dan dimarahi, hmm… menurut saya sih mereka berusaha memancing emosi kami. Walaupun ada yang sempat terpancing, tapi acara berakhir dengan baik, kami melakukan senam ceria dengan gerakan dan lagu yang lucu bersama. Ternyata hanya akting, kawan. Intinya kami itu dikerjain oleh unit kebudayaan sunda. Hahaha…
Setelah kegiatan itu, kami mempersiapkan diri untuk membuat bentuk #untuk indonesia di lapangan SARAGA. Seraya disemangati oleh kakak-kakak taplok, kami semua bekerja sama dengan sangat baik sehingga dapat menyelesaikan tugas angkatan ini dalam waktu kurang lebih 45 menit. Kemudian untuk melengkapi rasa serunya tugas angkatan, kami pun melakukan body wave.
Setelah acara selesai kami semua dimobilisasi ke SABUGA untuk mengikuti seminar dan Defile OHU. Acara dimulai pada pukul 09.05 oleh Ibu Samitha mengenai presentasi UPT K3L, yaitu Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan. Keamanan di Kampus ITB terutama dijaga oleh satpam ITB, terutama di daerah-daerah akses masuk ITB seperti Gerbang Utama, Gerbang samping dan Gerbang SBM. Kemudian di dalam bagian keamanan itu sendiri terdapat ketertiban. UPT K3L mengurusi ketertiban umum seperti waktu penggunaan fasilitas kuliah dan sebagainya. Lalu lintas bagian luar untuk angkot harus mematuhi peraturan-peraturan seperti tempat menurunkan/menaikkan penumpang dan tempat menyebrang bagi pengguna jalan. Ada juga ketertiban lalu lintas di dalam kampus tentang parkir kendaraan dan sebagainya. Ada juga penjelasan mengenai kesehatan dan keselamatan lingkungan seperti  menaruh perhatian terhadap kebersihan makanan dan sebagainya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Defile OHU. OHU adalah acara kegiatan dimana pameran-pameran tentang unit-unit kegiatan mahasiswa di ITB dilaksanakan. OHU sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 1 September 2013 nanti. Secara garis besar, Unit-unit di ITB dibagi dalam 6 rumpun besar, yaitu rumpun agama, rumpun keilmuan, rumpun pendidikan, rumpun seni dan budaya, rumpun media dan yang terakhir rumpun olah raga dan kesehatan. Defile OHU merupakan acara yang sangat menarik, selain ada video di layar, perwakilan unit juga melakukan defile/parade di atas panggung. Acara ini selesai pada pukul 11.40 dan dilanjutkan dengan mentor agama bagi siswa non muslim dan sholat jumat bagi yang muslim serta makan siang.
Pada pukul 14.35 Seminar dengan 4 Narasumber ini pun dimulai. Acara dibuka dengan sambutan oleh Pak Benito Reyhan selaku SekJen OSKM, kak Nyoman Anjani selaku Presiden KM dan Pak Kadarsyah Suryadi selaku Wakil Rektor. Moderator seminar kali ini adalah Maria Selena, yaitu Putri Indonesia alumnus ITB.
Bapak Gita Wirawan merupakan Narasumber pertama kita. Beliau adalah Menteri Perdagangan Indonesia dan juga Ketua PBSI yang baru saja menyabet dua gelar juara di pertandingan Internasional kemarin. Beliau memberikan pidatonya yang juga menyesuaikan tema OSKM ITB 2013 yaitu Kearifan Lokal. Semangat kemahasiswaan erat kaitannya dengan kearifan lokal. Beliau memaparkan keadaan ekonomi Indonesia saat ini, yang berada dalam 15 negara dengan perekonomian terbesar. Tak lupa juga beliau memaparkan pertumbuhan ekonomi yang harus dicapai yaitu senilai 7% pertahunnya. Semakin merata pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia maka rakyat akan semakin sejahtera. Penanaman modal harus dilakukan di daerah hilir yang padat karya agar dapat menambah nilai barang.
Mengingat adanya perjanjian dalam ASEAN yang mengakibatkan pelonggaran dalam investasi antar negara, maka Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara ASEAN lain. Kita membutuhkan seorang pemimpin yang mengerti kesejahteraan dan kemerataan nasionalisme dan dapat menyajikannya dalam bentuk yang apik. Seorang pemimpin harus mengedepankan pluralisme, kearifan lokal dan harus proaktif. Kita haruslah menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang dapat menjawab pertanyaan zamannya. Pesan beliau sebagai penutup pidato adalah, “Jadilah Garuda-Garuda yang kreatif, terampil, menguasai teknologi dan memiliki semangat kebangsaan, pemimpin yang bangga berbangsa dan menjunjung kearifan lokal. Kepentingan rakyat adalah segalanya.”
Narasumber kedua adalah Wanadri, suatu organisasi penembus rimba dan pendaki gunung. Wanadri adalah kelompok pendaki ITB yang melakukan 7 Summit Exhibition, atau menaklukan 7 puncak tertinggi dunia. Pembicaranya adalah Indra Hidayat. Kak Indra memaparkan keragaman Indonesia mulai dari keadaan morfologi daratan, lautan, dan juga kultur budaya. Bahkan karena keragamannya ini, Indonesia juga memiliki potensi bencana dan rawan dalam masalah perbatasan. Pesan darinya adalah untuk “Sadar diri, sadar lingkungan, sadar tujuan.”
Narasumber ketiga kami adalah Ibu Tri Mumpuni Wahyuni, seorang aktivis dan pemberdaya listrik di lebih dari 60 daerah terpencil. Beliau membawakan presentasinya yang berjudul, “Integritas dan Kompetensi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa”. Sebagai mahasiswa ITB kita tidak hanya membutuhkan pengetahuan (logika) dan perasaan (empati), tapi juga komunikasi antara kedua hal di atas. Ekonimi yang ada saat ini adalah ekonomi yang tidak manusiawi karena tidak memikirkan keberlanjutan kondisi rakyat dan lingkungan. Memang semakin banyak investor yang ada, tapi investor ini hanya mengambil sumber daya alam dan menelantarkan komunitas lokal, sehingga kemiskinan semakin banyak walaupun nilai GDP semakin tinggi, atau angka pertumbuhan meningkat. Kita sebagai mahasiswa ITB harus menjadi pemimpin dan orang-orang yang mempelopori pengambilalihan kepemilikan tanah dan modal bangsa kita,
Setelah sholat azar, acara dilanjutkan kembali oleh Narasumber keempat kita, yaitu kak Suterhan Akbar yang akrab dipanggil kak Saska. Kak Saska merupakan alumnus ITB yang mempelopori “risetindie”, sebuah perkumpulan atau sekarang badan usaha yang meneliti mengenai berbagai hal menyangkut teknologi, ekonomi, sosial dan media. Mereka pernah meneliti mengenai Polaroid dan Animatronic. Risetnya saat ini mengenai rute angkot yang nyaman, aman, tertib (bebas ngetem) dan gratis.

Kemudian acara berakhir dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Narasumber dan Moderator hari ini. Mahasiswa baru dimobilisasi kembali ke ITB setelah melaksanakan sholat maghrib (bagi yang melaksanakan). Demikianlah resume untuk kegiatan hari ini. Sungguh hari yang menyenangkan dan bermakna. J

Dessi Anggreini Elisabeth Br Ginting
16713019

No comments:

Post a Comment